The Bride Of Olympus [Bab2]

Hallo sahabat Tempat Baca Cerita Asik, Cerita Yang akan Kamu Baca sekarang adalah The Bride Of Olympus [Bab2] , kami telah mempersiapkan cerita ini dengan baik untuk kamu baca dan nikmati . cerita ini mempunyai kategori fiksi ilmiah, dan masih banyak lagi.

Judul : The Bride Of Olympus [Bab2]
link : The Bride Of Olympus [Bab2]

Baca juga


The Bride Of Olympus [Bab2]


The Bride Of Olympus-  Bab 2: Menerima Kenyataan

Entah harus berapa kali para dayang menggosok kulitnya sampai mereka puas. Jill menghitung sudah dua kali dia berendam di dalam air hangat; setelah sebelumnya para gadis dayang melumuri seluruh tubuhnya dengan minyak zaitun yang dicampur dengan garam laut mediterania. Sebelumnya Jill juga merasakan kulit wajahnya dipijat sambil diolesi madu dan zaitun.

Jill menghabiskan paginya dengan melakukan perawatan tubuh. Dia akan dipersembahkan sebagai pengantin Ares, dan semua orang di sekitarnya sibuk meriasnya.

Jill sudah berkali-kali memastikan. Tidak ada kamera. Tidak ada bekas operasi apapun di tubuhnya. Walaupun ada secuil logika di pikirannya yang dengan tegas mengatakan tidak mungkin - Jill menyimpulkan kalau dia benar-benar telah terbangun di tubuh seorang putri bernama Portia.

Jill juga merasa lelah karena menghabiskan malam pertamanya sebagai seorang Putri dengan berlarian di sekitar Istana, berteriak-teriak seperti orang sakit jiwa karena merasa putus asa ingin mencari jalan pulang ke tubuh aslinya. 

Dia belum lama meraih kembali kewarasannya karena menyadari kalau dia tidak bisa melakukan apa-apa untuk saat ini. Semua orang di sekitarnya menyimpulkan kalau dia lupa ingatan dan linglung karena baru saja selamat dari kematian. Mereka tidak peduli walaupun Putri mereka mengoceh dalam bahasa Inggris-yang asing di telinga mereka dan hanya menganggap kalau Putri Sparta masih bingung.

Entah bagaimana caranya dan mengapa. Mungkin dirinya terkena tenung; atau jika dirunut secara ilmiah mungkin Jill sedang mengalami lucid dream; yaitu mimpi yang terasa begitu nyata sampai dia bisa mengendalikannya.
Seperti pada film Inception yang dibintangi oleh aktor favoritnya Leonardo DiCaprio.

Kalau ini memang mimpi, Jill tetap tidak bisa ambil resiko. Karena ada setengah kemungkinan lagi kalau dia benar-benar telah menjelajah waktu ke masa lalu. Jill harus segera mengatur strategi agar bisa bertahan hidup dalam dunia patrilineal ini.

Kalau dia benar hidup di masa Yunani kuno, dia cukup familiar dengan kisah-kisah yang berasal dari masa itu. Sebagai aktris film layar lebar, Jill pernah berperan menjadi Psyche, putri raja yang saling jatuh cinta dengan Eros sang Dewa Cinta, Putra dari Aphrodite.

Film itu tidak bisa dibilang sukses, namun Jill telah mempelajari banyak hal tentang mitologi Yunani ketika memerankannya. Jill tahu satu hal tentang para Dewa Olympus.

Mereka pada umumnya adalah makhluk-makhluk egois dan tidak bermoral.

Malangnya Portia, sang Putri Sparta, dia terkena nasib buruk harus dipersembahkan kepada Dewa Olympus terjahat yaitu Ares.

Ares sang Dewa Perang, menyebut namanya saja sudah membuat mayoritas warga Yunani gemetar. Dewa itu terkenal haus darah dan suka bertempur. Menantang berkelahi siapapun dan temperamental. Tidak cukup hanya itu, dia pun berselingkuh dengan Aphrodite berkali-kali sampai melahirkan banyak anak.

Jill tidak pernah ingat membaca kisah Ares dimana dia memiliki istri sah. Sepertinya ini adalah babak kisah baru tentang putri Portia dari Sparta yang secara malang dipaksa menjadi pengantin Dewa Ares yang kejam.

Jill bertanya banyak hal tentang Portia dan kehidupannya kepada para pelayan dan orang tua Portia. Jill juga walau sedikit samar ingatan asli Portia. Jill ingin memahami putri berusia delapan belas tahun itu secara total karena kini Jill adalah Portia.

Portia adalah putri raja yang sempurna. Tidak hanya memiliki sebutan sebagai putri tercantik Yunani, perilakunya juga lembut dan dewasa. Portia juga cukup cerdas di usianya yang masih belia sehingga terpilih menjadi salah satu pelayan kuil Athena.

Namun kejadian buruk terjadi ketika dia sedang melakukan persembahan di kuil Athena. Seekor ular berbisa menggigitnya dan dia pun tidak sadarkan diri. Seluruh anti racun dan tabib terbaik di seantero Sparta telah dikerahkan namun Portia tetap tertidur dan perlahan ujung-ujung jarinya membiru.

Saat itulah seorang Satyr-makhluk setengah manusia dan kambing-menghadap sang raja untuk menawarkan bantuan.

"Dia mengaku sebagai utusan Ares dan mempunyai obat untuk menyembuhkanmu," Sang Raja Sparta berbicara dengan raut muka sedih.

Jill mendengarkan dengan seksama tentang seluruh peristiwa yang membuat Portia harus berada dalam situasi ini.

"Tidak pernah ada sekalipun orang Sparta bertemu dengan Satyr di kerajaan manusia. Ketika itu aku meyakini kalau dia benar-benar telah diutus oleh Dewa. Satyr itu membuat perjanjian denganku." Sang Raja Sparta, walau memiliki tubuh besar dan gagah tampak tidak berdaya menahan tangisnya.

"Bahwa kalau aku sembuh, aku akan dinikahkan dengan Ares?" Jill menyimpulkannya sendiri, karena sang raja tampak terguncang untuk melanjutkan.

Walaupun Raja Sparta memiliki tiga orang putri, Portia adalah yang paling dia cintai. Raja bahkan sudah bersiap untuk menahan menikah dan  membaktikan seluruh umurnya untuk melayani kuil Athena.

Dihadapkan pada takdir seperti ini, Raja menyesali lamaran demi lamaran terhadap Portia oleh para pangeran di seantero Yunani yang selalu ditolaknya. Kini putrinya akan dipinang oleh Dewa Olympus dengan reputasi paling buruk. Portia akan dibawa ke alam yang berbeda dan sang raja mungkin tidak akan menemuinya lagi.

"Berdoalah kepada Athena yang bijak Putriku, mohonlah agar Athena melindungimu dari kekejaman Ares. Kau adalah pelayan kuil Athena yang paling setia, Ibu yakin sang dewi tidak akan mengabaikanmu." Ratu Sparta mengatakannya sambil terisak.

Jenuh dengan orang tua Portia yang selalu muram ketika bersamanya, Jill melihat sekeliling ruangan besar yang seperti aula dengan singgasana di dalamnya. Dia melihat wajah-wajah yang familiar dalam ingatan Portia. Kakak-kakak perempuannya, serta putra dan putri para selir. Tidak ada duka yang tulus dalam air muka mereka. Portia memang tidak dekat dengan para saudara sekandungnya. Orang tua Portia memanggil seluruh keluarganya untuk jamuan perpisahan.

Jill tampil di hadapan publik dengan keindahan maksimal dalam tubuh Portia. Gaun sutra berwarna gading terbaik membalut lekuk tubuhnya yang sensual sempurna, telapak kakinya yang halus dialasi sandal yang terbuat dari kulit kerbau. Perhiasan emas bermata berlian dan ruby menempel di leher dan pergelangan tangannya. Tidak hanya itu, parfum beraroma musk tercium menguar dari leher dan pakaiannya. Julukan sebagai putri tercantik Yunani, memang tidak berlebihan.

Jill sudah memikirkannya beberapa kali, hidup sebagai Portia apa adanya sekarang juga sama-sama tidak akan membuatnya senang. Memang dia adalah putri raja. Portia menerima pelayanan dan fasilitas terbaik sebagai putri kesayangan raja Sparta.

Namun menjalani hidup sehari-hari sebagai perawan tua yang menyembah Athena, diawasi ketat oleh ayah yang over protektif, serta menjadi sekedar pajangan kebanggaan Sparta dengan gelar 'tercantik' juga tidak terlalu menyenangkan.

Menerima takdir sebagai pengantin Olympus terdengar lebih menarik di telinga Jill. Setidaknya Jill memiliki kesempatan untuk mencari tahu bagaimana jiwanya bisa tersesat di masa lalu dan mencari cara kembali.

Jill menghela napas mengenang kehidupan sempurnanya sebagai Jill Adelaide yang sudah dia tinggalkan. Selama dia belum tahu cara kembali ke jamannya, yang Jill bisa lakukan sekarang sebagai aktris adalah berakting yang baik agar bisa memerankan Portia dengan sempurna.

***
Lanjut bab selanjutnya




Bagaimana Cerita The Bride Of Olympus [Bab2]

Menarik? Jika Menarik silahkan baca bab selanjutnya